Simple Mosquito Repellent

[English]
This is a diagram circuit of ultrasonic mosquito repellent. The series is based on the theory that insects such as mosquitoes can be expelled by use of ultrasonic sound frequency above 20 Khz. This circuit uses a CMOS 4047 IC PLL as a frequency oscillator that working at 22KHz. A complementary symmetry amplifier consisting of four transistors is used to amplify the sound. Speaker piezo buzzer / buzzer to convert the output of the amplifier that produces an ultrasonic sound that can be heard by mosquitoes.

IC CD4047B capable of operating either in monostable or astable mode. It requiresan external capacitor (between pins 1 and 3) and an external resistor (between pins 2and 3) to determine the output pulse width in the monostable mode, and frequency output in the astable mode. Astable operation is activated by high levels of low input level. Frequency output is determined by the Q1 and it can be triggered Q2. Repeated device by applying a simultaneous transition from low to high both a trigger and retrigger inputs. High level on Reset input to low output Q1, Q2 to high. Here's the layout of IC CD4047 :

Block and Connection Diagrams IC CD4047B

Skema IC CD4047

[Indonesian]

Rangkaian elektronika di atas adalah rangkaian pengusir nyamuk sederhana. Rangkaian ini didasarkan pada teori bahwa serangga seperti nyamuk bisa diusir dengan menggunakan frekuensi suara ultrasonik di atas 20 Khz. Sirkuit ini menggunakan CMOS 4047 IC PLL sebagai osilator frekuensi yang bekerja di 22KHz. Sebuah penguat simetri pelengkap yang terdiri dari empat transistor digunakan untuk memperkuat suara. Speaker piezo buzzer untuk mengkonversi output dari amplifier yang menghasilkan suara ultrasonik yang dapat didengar oleh nyamuk.

IC CD4047B mampu beroperasi baik dalam mode monostable atau astabil. Hal ini membutuhkan kapasitor eksternal (antara pin 1 dan 3) dan sebuah resistor eksternal (antara pin 2 dan 3) untuk menentukan lebar pulsa output dalam modus monostable, dan output frekuensi dalam modus astabil. Operasi astabil diaktifkan oleh tinggi rendahnya input rendah. Frekuensi keluaran ditentukan oleh Q1 dan dapat dipicu Q2. Operasi akan berulang dengan menerapkan sebuah transisi simultan dari rendah ke tinggi kedua trigger.